GANJA ADALAH OBAT KANKER MASA DEPAN
Ganja Hentikan Penyebaran Sel Kanker
Ganja yang penjualan dan pemakaiannya dilarang, terbukti dapat menjadi obat alternatif kanker. Sebuah senyawa dalam ganja yang ditemukan oleh peneliti di California Pasific Medical Centre, San Fransisco, dapat berpotensi mematikan sel-sel kanker.
“Butuh waktu sekitar 20 tahun untuk penelitian ini, dan hasilnya sangat menggembirakan” ujat Pierre Despres, seorang peneliti pada Huffington Post.
Desprezm seorang ahli biologi molekuler, menghabiskan waktu tahunan untuk mempelajari gen penyebaran kanker.
Sedangkan, Sean McAllister mempelajari efek Cannabidiol, atau CBD, senyawa kimia yang berada dalam ganja.
Akhirnya, pasangan ini pun mencoba memadukan dua penelitian yang telah mereka lakukan. Menggabungkan CBD dengan sel kanker dalam sebuah cawan petri.
“Kami menemukan Cannabidiol memiliki sifat dasar ‘mematikan’, dan ini terjadi pada sel kanker,” sambungnya.
Meski telah berhasil pada hewan uji laboratorium. Penelitian ini belum dapat diterapkan pada manusia. Para ahli masih menunggu izin untuk uji klinik pada manusia.
GANJA SEBAGAI OBAT KANKER
Penelitian terbaru yang dilakukan tim dari University of Alberta menunjukkan bahwa daun ganja ternyata mengandung bahan aktif yang dapat menambah nafsu makan para pasien kanker.
Bahan akif dalam ganja yang disebut delta-9-tetrahydrocannabinol (THC), dapat meningkatkan selera makan dan kemampuan pengecapan pada pasien kanker stadium lanjut. “Mariyuana memiliki reputasi yang buruk bagi orang sehat, tetapi studi menunjukkan bahwa ganja juga memiliki efek yang baik bagi pasien kanker.
Tak hanya itu, mereka dapat menikmati makanan dan tidak merasa lapar adalah perbaikan yang besar untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” jelas peneliti Wendy Wismer, seorang ilmuwan makanan di University of Alberta di Kanada. Rupanya, karena alasan inilah, seorang Ibu warga negara Oregon, Erin Purchase percaya dan memberikan terapi ‘pengobatan’ marijuana sebagai bagian dari pengobatannya kepada sang putri Mykayla Comstock (7) yang sedang menderita kanker.
Mykayla sembuh dari kanker karena ganja
Dilansir healthland.time, Mykayla didiagnosa dengan leukemia lymphoblastic akut pada bulan Juli 2012 dan terus menerus menjalani kemoterapi.
Sebelum menjalani treatment ‘pengobatan’ marijuana, bocah kecil itu mengalami respon yang buruk terhadap pengobatan kemoterapi.
Namun, Erin mengaku sengaja memberikan ganja dalam bentuk minyak kepada putrinya untuk mengurangi efek samping dari kemoterapi, mengurangi rasa sakit dan menambah nafu makan.
Melihat perkembangan putrinya yang mulai membaik, sang ibu Erin terpaksa meninggalkan saran dokter untuk transplantasi sumsum tulang dan menggantinya dengan ganja sebagai terapi pengobatan dan mengurangi rasa sakit dan mual yang diderita putri tercintanya.
mentara, The American Academy of Pediatrics menentang penggunaan ganja untuk mengobati anak-anak muda, mengutip potensi adiktif dan tidak diketahui banyak tentang bagaimana hal itu dapat mempengaruhi perkembangan tubuh.
The Institute of Medicine (IOM), sebuah kelompok ilmiah ahli menganalisis data yang tersedia dan sejak 1999 telah mengakui bahwa beberapa keperluan medis yang bisa dilakukan adalah ganja.
“Masih banyak pengobatan-pengobatan yang efektif untuk meredakan mual dan nyeri kanker,” ungkap peneliti. Penelitian juga mengakui bahwa untuk beberapa pasien yang mungkin tidak merespon terapi, komponen dalam ganja dapat membantu.
Cannabis THC (Tetrahydrocannabinol) on cancer
Laporan IOM menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih banyak ke dalam pemahaman menggunakan obat ganja termasuk gejala atau kondisi yang mungkin paling efektif, dan yang pasien.
Mereka prihatin ketika datang untuk mengobati anak-anak seperti Mykayla yang sering tidak disertakan dalam uji klinis karena usianya yang masih muda.
Pasien memiliki kemungkinan beberapa tahun lagi menghadapi efek samping dari obat.
Beberapa ahli menunjukkan bahwa tidak semua komponen ganja, dan pengaruhnya terhadap tubuh, telah dipelajari atau belum dipahami dengan baik.
Tanpa penelitian lebih lanjut, baik dokter dan orang tua akan terus menghadapi keputusan yang sulit memberikan pengobatan bagi anak-anak yang jauh dari bahaya.
Sumber : http://indocropcircles.wordpress.com/2012/12/08/ganja-obat-kanker/
Ganja yang penjualan dan pemakaiannya dilarang, terbukti dapat menjadi obat alternatif kanker. Sebuah senyawa dalam ganja yang ditemukan oleh peneliti di California Pasific Medical Centre, San Fransisco, dapat berpotensi mematikan sel-sel kanker.
“Butuh waktu sekitar 20 tahun untuk penelitian ini, dan hasilnya sangat menggembirakan” ujat Pierre Despres, seorang peneliti pada Huffington Post.
Desprezm seorang ahli biologi molekuler, menghabiskan waktu tahunan untuk mempelajari gen penyebaran kanker.
Sedangkan, Sean McAllister mempelajari efek Cannabidiol, atau CBD, senyawa kimia yang berada dalam ganja.
Akhirnya, pasangan ini pun mencoba memadukan dua penelitian yang telah mereka lakukan. Menggabungkan CBD dengan sel kanker dalam sebuah cawan petri.
“Kami menemukan Cannabidiol memiliki sifat dasar ‘mematikan’, dan ini terjadi pada sel kanker,” sambungnya.
Meski telah berhasil pada hewan uji laboratorium. Penelitian ini belum dapat diterapkan pada manusia. Para ahli masih menunggu izin untuk uji klinik pada manusia.
GANJA SEBAGAI OBAT KANKER
Penelitian terbaru yang dilakukan tim dari University of Alberta menunjukkan bahwa daun ganja ternyata mengandung bahan aktif yang dapat menambah nafsu makan para pasien kanker.
Bahan akif dalam ganja yang disebut delta-9-tetrahydrocannabinol (THC), dapat meningkatkan selera makan dan kemampuan pengecapan pada pasien kanker stadium lanjut. “Mariyuana memiliki reputasi yang buruk bagi orang sehat, tetapi studi menunjukkan bahwa ganja juga memiliki efek yang baik bagi pasien kanker.
Tak hanya itu, mereka dapat menikmati makanan dan tidak merasa lapar adalah perbaikan yang besar untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” jelas peneliti Wendy Wismer, seorang ilmuwan makanan di University of Alberta di Kanada. Rupanya, karena alasan inilah, seorang Ibu warga negara Oregon, Erin Purchase percaya dan memberikan terapi ‘pengobatan’ marijuana sebagai bagian dari pengobatannya kepada sang putri Mykayla Comstock (7) yang sedang menderita kanker.
Mykayla sembuh dari kanker karena ganja
Dilansir healthland.time, Mykayla didiagnosa dengan leukemia lymphoblastic akut pada bulan Juli 2012 dan terus menerus menjalani kemoterapi.
Sebelum menjalani treatment ‘pengobatan’ marijuana, bocah kecil itu mengalami respon yang buruk terhadap pengobatan kemoterapi.
Namun, Erin mengaku sengaja memberikan ganja dalam bentuk minyak kepada putrinya untuk mengurangi efek samping dari kemoterapi, mengurangi rasa sakit dan menambah nafu makan.
Melihat perkembangan putrinya yang mulai membaik, sang ibu Erin terpaksa meninggalkan saran dokter untuk transplantasi sumsum tulang dan menggantinya dengan ganja sebagai terapi pengobatan dan mengurangi rasa sakit dan mual yang diderita putri tercintanya.
mentara, The American Academy of Pediatrics menentang penggunaan ganja untuk mengobati anak-anak muda, mengutip potensi adiktif dan tidak diketahui banyak tentang bagaimana hal itu dapat mempengaruhi perkembangan tubuh.
The Institute of Medicine (IOM), sebuah kelompok ilmiah ahli menganalisis data yang tersedia dan sejak 1999 telah mengakui bahwa beberapa keperluan medis yang bisa dilakukan adalah ganja.
“Masih banyak pengobatan-pengobatan yang efektif untuk meredakan mual dan nyeri kanker,” ungkap peneliti. Penelitian juga mengakui bahwa untuk beberapa pasien yang mungkin tidak merespon terapi, komponen dalam ganja dapat membantu.
Cannabis THC (Tetrahydrocannabinol) on cancer
Laporan IOM menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih banyak ke dalam pemahaman menggunakan obat ganja termasuk gejala atau kondisi yang mungkin paling efektif, dan yang pasien.
Mereka prihatin ketika datang untuk mengobati anak-anak seperti Mykayla yang sering tidak disertakan dalam uji klinis karena usianya yang masih muda.
Pasien memiliki kemungkinan beberapa tahun lagi menghadapi efek samping dari obat.
Beberapa ahli menunjukkan bahwa tidak semua komponen ganja, dan pengaruhnya terhadap tubuh, telah dipelajari atau belum dipahami dengan baik.
Tanpa penelitian lebih lanjut, baik dokter dan orang tua akan terus menghadapi keputusan yang sulit memberikan pengobatan bagi anak-anak yang jauh dari bahaya.
Sumber : http://indocropcircles.wordpress.com/2012/12/08/ganja-obat-kanker/